Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un -Telah Wafat KH Sahal Mahfuzh Kajen Pati Jawa Tengah (Rois 'Aam PBNU dan Ketua Umum MUI- lahul fatihah

Kamis, 17 Maret 2011

AGAMA (DIN) VS BID'AH

Pemahaman tentang apa itu agama menjadi suatu yang penting untuk sebagai dasar untuk memahami tuntunan derivasi dalam agama. Pemahaman mengenai ruang lingkup tentang agama menjadikan ketentuan-ketentuan dalam agama menjadi jelas.

Dalam diskursus yang lebih banyak diamini saat ini, agama (din) adalah sistem yang merupakan ketentuan Allah yang mencakup segala aspek dalam kehidupan.

Pemahaman ini biasanya dihadapkan berlawanan dengan pemahaman pemisahan antara agama dengan masalah-masalah duniawi. Memisahkan agama dan dunia dipandang sebagai paham sekuler dan tidak benar.

Di bawah pemahaman ini ada masalah bid'ah. Bid'ah adalah sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rosululloh. Dalam hukumnya ada dua pendapat.

Pendapat pertama mengatakan bahwa semua yang tidak dilakukan oleh Rosulullah adalah sesat. Bila pendapat ini dikritik dengan mengatakan tentang tekhnologi dan lainnya, mereka menjawab bahwa bid'ah hanya dalam masalah agama bukan masalah dunia.

Jawaban itu bertemu dengan pemaknaan tentang agama. Bila agama dipandang mencakup segala aspek kehidupan, maka tekhnologi termasuk di dalam agama. Dengan demikian, menurut pemahaman ini inovasi tekhnologi yang tidak dilakukan Rosululloh termasuk sesat.

Bila kemudian tekhnologi dan masalah keduniaan lain dikeluarkan dari dalam makna agama dan memaknakan agama sebatas ritual, maka pendapat ini telah mengikuti paham sekuler yang memisahkan agama dan dunia.

Dengan demikian, paham yang mengatakan bahwa semua bid'ah dalam agama sesat dan memaknakan agama sebatas ritual, termasuk mereka yang mengikuti paham sekuler.

Pemahaman kedua mengatakan bahwa bid'ah ada yang sesat dan ada yang tidak. Yang sesat bukan semata tidak dilakukan oleh Rosululloh saw, tetapi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Rosululloh saw. Sedangkan yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Rosululloh tidak sesat. Pemahaman ini mengenal ada bid'ah hasanah (baik) dan bid'ah sayyi'ah/qobihah (sesat).

Bila dikaitkan dengan pemahaman bahwa agama mencakup segala sesuatu, maka pemahaman kedua menempatkan apapun termasuk inovasi tekhnologi selama tidak bertentangan dengan prinsip ajaran Rosululloh saw sebagai bid'ah hasanah.

Pendapat ini tidak membuat pemisahan antara agama sebagai ritual dan dunia, sehingga tidak masuk ke pemahaman sekuler.

Bila demkian adanya, bagaimana ya...?

Demikian pula dengan masalah-masalah lain. Tinggal bagaimana mencermati dan memaknakannya.

wallohu a'lam

Selengkapnya...